TEKNIK DIGITAL

 TEKNIK DIGITAL


Digital dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah semua yang berhubungan dengan angka-angka untuk sistem perhitungan atau penomoran.

Digital sendiri secara umum adalah hasil teknologi yang mengubah sinyal menjadi kombinasi urutan bilangan yang mempunyai harga 0 dan 1 (bilangan biner) yang terdapat dalam sebuah sistem elektronik. Kata digital sendiri di ambil dari bahasa Yunani yaitu Digitus, yang apabila kita menghitung jari-jemari berjumlah 10. Nilai sepuluh sendiri terdiri dari 2 raadix, 1 dan 0

STUDI KASUS TEKNIK DIGITAL

     Pada umumnya sistem navigasi robot memanfaatkan garis dan dinding yang tentunya membatasi pergerakan sebuah robot. Oleh karena itu metode odometry mulai dipakai untuk mengatasi keterbatasan tersebut. Pada prinsipnya metode odometry memperkirakan posisi relatif terhadap posisi awal dalam bernavigasi sehingga memungkinkan pergerakan sebuah robot lebih leluasa.

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan suatu sistem navigasi robot yang baik dengan menggunakan metode odometry. Pembacaan jarak tersebut dilakukan oleh robot dengan menggunakan rotary encoder. Data yang diterima oleh sensor dalam rotary encoder akan diproses oleh mikrokontroler untuk mengatur pergerakan robot sesuai program yang telah ditanamkan.

Hasil dari penelitian ini adalah posisi robot dengan koordinat akhir tidak selalu mengikuti koordinat akhir yang diberikan. Penyebabnya karena kurang tepatnya pemilihan konstanta pengubah sehingga berpengaruh pada tingkat kepresisian gerakan robot. Tetapi secara umum robot dapat bernavigasi odometry dengan cukup baik. Adapun faktor lain yang juga pengaruh terhadap hasil akhir pergerakan robot yakni adanya getaran pada robot serta permukaan lintasan. Keduanya sangat mempengaruhi pembacaan jumlah pulsa pada rotary encoder sehingga mempengaruhi juga hasil dari perhitungan odometry pada robot.

CARA KERJA

        Cara kerja encoder yaitu  cara kerja sebuah Encoder adalah menggunakan berbagai jenis teknologi untuk menghasilkan sinyal, termasuk: mekanik, magnetik, resistif, dan optik (ini yang paling umum). Dalam pengindraan optik, encoder memberikan umpan balik berdasarkan gangguan cahaya. Gambar di atas menguraikan bagaimana sebuah konstruksi dasar dari incremental rotary encoder  menggunakan teknologi optik. Sinar cahaya yang dipancarkan dari LED melewati Code Disk, yang berbentuk dengan garis-garis buram (seperti jari-jari pada roda sepeda). Saat poros enkoder berputar, sinar cahaya dari LED terputus oleh garis-garis buram pada Code Disk sebelum diambil oleh Fotodetektor Assembly. Ini akan menghasilkan sinyal pulsa dengan: Menyala = on, tidak menyala = off. Sinyal selanjutnya akan dikirim ke counter atau pengontrol, yang kemudian akan mengirim sinyal untuk menghasilkan fungsi yang diinginkan.





.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEVEN SEGMENT

MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER